Trandsatu | PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat langkah maju dalam upaya pelestarian lingkungan hidup melalui pemanfaatan teknologi Reverse Vending Machine (RVM).
Melalui mesin daur ulang otomatis ini, ASDP berhasil mengumpulkan 1,9 ton sampah plastik dan mengurangi emisi karbon hingga 10,2 ton.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mesin RVM telah dipasang di sejumlah lokasi strategis seperti Kantor Pusat ASDP, kantor Kementerian BUMN, serta Kementerian Perhubungan.
Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, menyampaikan bahwa keberadaan RVM menjadi simbol sinergi antara pemerintah dan BUMN dalam membangun budaya sadar lingkungan.
“Isu emisi karbon adalah tantangan global. Melalui RVM, kami ingin menggugah kesadaran publik akan pentingnya pengelolaan sampah plastik secara bertanggung jawab,” ujarnya.10 April 2025.
Data internal ASDP mencatat, sepanjang 2023 hingga 2024, sekitar 92.334 botol plastik berhasil dikumpulkan, menyelamatkan 1.457 meter persegi ruang lingkungan dan menekan emisi karbon sebanyak 9,1 ton. Sementara pada awal 2025, hingga April, sebanyak 10.857 botol plastik telah dikumpulkan, menambah pengurangan emisi karbon sebesar 1 ton.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa penggunaan teknologi ramah lingkungan akan terus ditingkatkan di berbagai layanan ASDP, termasuk pelabuhan.
“Kami ingin mendorong transformasi layanan transportasi yang tidak hanya fokus pada kepuasan pelanggan, tapi juga berorientasi pada keberlanjutan lingkungan,” kata Heru.
Ia menambahkan, capaian pengurangan emisi 10,2 ton menjadi bukti bahwa upaya kecil yang dilakukan secara konsisten mampu memberi dampak besar.
“ASDP berkomitmen menjadi pelopor gaya hidup berkelanjutan di sektor transportasi. Ini adalah bagian dari visi kami sebagai perusahaan yang hijau dan terintegrasi,” tambahnya.
Menteri BUMN, Erick Thohir, juga memberikan dukungan atas langkah ASDP. Ia menekankan pentingnya kontribusi aktif BUMN dalam mendukung agenda keberlanjutan nasional, terutama dalam mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian laut Indonesia.
“Indonesia memegang peran vital sebagai penjaga ekosistem laut dunia. Melalui program seperti ini, BUMN menunjukkan peran strategis dalam mengatasi polusi plastik,” ujar Erick.
Ia juga menyinggung bahwa sejak 2019, pemerintah telah menjalankan rencana aksi nasional untuk menangani sampah plastik di laut sebagai bagian dari komitmen terhadap pelestarian karbon biru yang tersimpan di ekosistem laut.
ASDP menutup laporan ini dengan komitmen untuk terus memperluas jangkauan RVM dan mempererat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, demi terwujudnya transportasi laut yang berkelanjutan serta lingkungan yang lebih bersih bagi generasi mendatang.
Iswandi