TrandSatu | Saat ini, pengguna smartphone harus ekstra waspada ketika mengisi daya di port USB publik. Siapa yang menyangka, port yang tampak tak bersalah ini bisa menjadi pintu masuk bagi serangan siber berbahaya yang dikenal sebagai Juice Jacking.
Apa Itu Juice Jacking?
Juice Jacking terjadi ketika pengguna iPhone atau Android mengisi daya perangkat mereka melalui port USB yang sudah rusak atau telah dimodifikasi. Biasanya, port semacam ini ditemui di tempat-tempat umum seperti bandara, restoran, atau pusat perbelanjaan.
Dalam skenario ini, hacker dapat menyusup ke perangkat Anda dan mencuri data pribadi seperti informasi kartu kredit, alamat, hingga nama lengkap. Ini bukanlah sekadar ancaman imajiner, melainkan sebuah kenyataan yang harus diwaspadai.
Mengapa Port USB Publik Berbahaya?
Port USB publik bisa menjadi jalur bagi para hacker untuk mengakses perangkat Anda. Ben Van Pelt, pendiri perusahaan keamanan siber TorGuard, mengungkapkan bahwa port USB yang meragukan dapat menjadi celah bagi para pelaku kejahatan siber untuk menghubungkan diri mereka secara fisik ke ponsel Anda.
Begitu terhubung, mereka dapat mengakses data-data sensitif yang tersimpan di dalamnya. Itulah sebabnya, konsumen telah lama diperingatkan agar tidak menggunakan kabel USB dan titik pengisian daya di tempat umum.
Peringatan Lama yang Masih Relevan
Peringatan untuk menghindari penggunaan port USB publik bukanlah hal baru. Sudah sejak lama para ahli keamanan menasihati agar kita tidak mengisi daya perangkat di tempat-tempat umum seperti bandara, pub, atau restoran.
Alasannya jelas: tempat-tempat ini sangat rentan terhadap serangan siber. Hacker dapat memanfaatkan celah ini untuk mencuri data pribadi Anda.
Selain itu, risiko ini tidak hanya terbatas pada port USB di tempat-tempat umum. Hotel juga sering menjadi target utama para pelaku kejahatan siber. Menurut Pelt, banyak tamu hotel yang membawa data sensitif, menjadikan hotel sebagai sasaran empuk. Bahkan, port USB bukanlah satu-satunya sumber risiko di sini.
Risiko di Hotel: DarkHotel dan Ancaman Lainnya
Sekitar sepuluh tahun yang lalu, sejumlah hotel di Asia menjadi target kampanye penyebaran spyware dan malware spear-phishing. Insiden ini dikenal dengan nama Serangan DarkHotel, di mana sekelompok hacker menargetkan individu-individu terkenal yang menginap di hotel-hotel mewah di seluruh Asia. Mereka memanfaatkan kelemahan jaringan Wi-Fi hotel untuk memasang malware di perangkat tamu.
Pelt menekankan bahwa kita harus waspada terhadap segala jenis port charger, termasuk yang ada di kamar hotel. Meskipun ia tidak secara spesifik menyebutkan bahwa port charger USB di kamar hotel berisiko, ia memberikan peringatan penting. Jika port charger terlihat rusak atau tidak pada tempatnya, sebaiknya hindari menggunakannya. Tanda-tanda seperti penginstalan aplikasi yang tidak terduga atau kinerja perangkat yang melambat bisa menjadi indikasi bahwa perangkat Anda telah terinfeksi.
Cara Melindungi Diri dari Juice Jacking
Untuk melindungi diri dari ancaman Juice Jacking, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, hindari mengisi daya perangkat di port USB publik. Lebih baik menggunakan charger dan kabel milik sendiri. Kedua, pertimbangkan untuk membawa power bank sebagai alternatif pengisian daya di tempat-tempat umum.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan alat khusus seperti USB data blocker atau “condom USB” yang dapat mencegah transfer data saat mengisi daya. Alat ini hanya mengizinkan arus listrik masuk ke perangkat tanpa membuka jalur data yang bisa dimanfaatkan oleh hacker.
Port USB publik memang memudahkan kita dalam mengisi daya perangkat saat berpergian, namun risiko yang mengintai di balik kemudahan ini tidak boleh diabaikan.
Juice Jacking adalah ancaman nyata yang bisa berdampak serius pada keamanan data pribadi kita. Dengan mengikuti beberapa langkah pencegahan sederhana, kita bisa melindungi diri dari serangan ini dan tetap menjaga keamanan perangkat kita. Jadi, selalu waspada dan berhati-hati saat menggunakan port USB publik!
Dikutip dari Inews
