Trandsatu | Lamsel — Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Lampung Selatan menggelar rapat koordinasi dalam rangka memperkuat pengembangan dan pembinaan Kota/Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba.
Acara ini berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Kalianda dan melibatkan berbagai unsur pemerintahan serta elemen masyarakat.
Rapat tersebut menghadirkan narasumber kompeten, yakni Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Rusman Effendi, SH., MH, serta akademisi dari Universitas Bandar Lampung, Prof. Zainab Ompu Jainah. Keduanya memberikan wawasan mendalam terkait strategi pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan kolaboratif dan edukatif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejumlah pejabat daerah turut hadir, termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para Kepala Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Keterlibatan mereka menegaskan pentingnya upaya kolektif dalam menghadapi ancaman narkoba di tingkat lokal.
Kepala BNNK Lampung Selatan, AKBP Rahmad Hidayat, SE., MM, membuka kegiatan ini dengan menekankan pentingnya sinergi antar lembaga dan lapisan masyarakat. Ia menyatakan bahwa penanggulangan narkoba tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan kerja sama lintas sektor yang berkelanjutan.
“Langkah nyata harus dimulai dari desa, karena desa adalah garda terdepan dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan terbebas dari narkoba,” ujar AKBP Rahmad Hidayat dalam sambutannya, (24/4/2025).
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, Forkopimda, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda hingga masyarakat umum, untuk bersatu melawan peredaran gelap narkoba yang mengancam masa depan generasi muda.
“Kesadaran dimulai dari rumah. Mari jaga keluarga, lingkungan, dan anak-anak kita dari pengaruh buruk narkoba,” tegasnya menutup pertemuan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, BNNK Lampung Selatan berharap terciptanya komitmen kuat dari berbagai pihak dalam membangun daerah yang tanggap, sigap, dan bebas dari ancaman narkotika.