TrandSatu | BUMDes Lampung Dukung makanan bergizi salah satu kebutuhan dasar yang harus terpenuhi bagi setiap individu, terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Tak hanya itu, program pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan makan bergizi gratis bagi masyarakat juga menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga.
Di Provinsi Lampung, sebanyak 1.000 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) siap bekerja sama dalam mengimplementasikan program tersebut dengan mendirikan dapur umum dan mendukung ketersediaan bahan baku pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BUMDes Lampung Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk memastikan setiap anak dan masyarakat di desa dapat mengakses makanan sehat dan bergizi tanpa perlu khawatir soal biaya. Program ini bertujuan untuk mendukung anak-anak, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, agar tetap dapat tumbuh sehat dan optimal.
Zaidirina, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung, mengungkapkan bahwa desa-desa di Provinsi Lampung sangat antusias untuk berperan aktif dalam program ini. Desa-desa tersebut siap mendukung berbagai aspek penting, seperti penyediaan bahan baku pangan dan pengelolaan dapur umum.
Menurut Zaidirina, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan model desa tematik untuk pengembangan potensi desa yang berkaitan dengan ketersediaan pangan.
“Desa siap mendukung dalam beragam hal, salah satunya dalam penyediaan bahan baku pangan untuk program Makan Bergizi Gratis,” ujarnya dalam sebuah pernyataan yang dilansir pada Kamis lalu di Bandarlampung.
Salah satu peran utama yang diambil oleh desa melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) adalah mengelola dapur umum untuk program Makan Bergizi Gratis. BUMDes di Lampung sudah siap untuk mendirikan dan mengelola dapur umum yang akan menyuplai makanan bergizi bagi masyarakat, terutama anak-anak yang membutuhkan.
Zaidirina juga menjelaskan bahwa BUMDes siap mengelola pengadaan bahan baku dan proses memasak makanan untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan.
“Di Lampung ada sekitar 1.000 BUMDes yang siap mendirikan dapur umum dan mengelolanya. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Desa saat berkunjung ke sini, kami masih menunggu petunjuk teknis mengenai pelaksanaan dapur umum itu,” lanjutnya.
Selain kesiapan dalam hal pengelolaan, Zaidirina juga menjelaskan bahwa BUMDes di Lampung siap untuk memanfaatkan dana desa sebagai modal pengelolaan dapur umum.
“Modal pengelolaan dapur umum bisa dari dana desa. Kami berharap ada penyerapan tenaga kerja dari desa, karena satu dapur umum saja membutuhkan sekitar 40 orang yang bekerja,” katanya. Dengan memanfaatkan dana desa, diharapkan program ini bisa lebih terjangkau dan dapat melibatkan warga desa dalam prosesnya.
Selain itu, keterlibatan tenaga kerja lokal dalam program ini juga dapat memberi dampak positif bagi perekonomian desa. Ini menjadi salah satu langkah dalam menciptakan peluang kerja baru, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dapur umum yang dikelola oleh BUMDes diharapkan dapat menghasilkan makanan bergizi yang dapat diberikan kepada minimal 3.000 anak per desa. Namun, Zaidirina juga menyebutkan bahwa satu dapur umum mungkin dapat melayani dua desa, tergantung pada jumlah anak-anak yang membutuhkan bantuan dan jarak antar desa. Ini akan disesuaikan dengan jangkauan serta jumlah anak yang membutuhkan makan bergizi dalam setiap desa.
Satu desa di Lampung biasanya memiliki populasi anak antara 1.000 hingga 3.000 orang, sehingga satu dapur umum dapat melayani kebutuhan makan bergizi bagi mereka. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses pangan bergizi, tetapi juga mengoptimalkan penggunaan dana desa dan memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat desa.
Keberhasilan program Makan Bergizi Gratis ini tidak hanya bergantung pada penyediaan makanan semata, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. BUMDes yang telah berkembang dengan pesat di Lampung diyakini mampu mendukung program ini dengan baik, karena mereka sudah berpengalaman dalam mengelola berbagai usaha yang ada di desa.
“Dengan adanya keterlibatan desa dalam mengelola program ini, kami berharap kesejahteraan serta perekonomian desa akan semakin berkembang. BUMDes di Lampung sudah masuk dalam kategori maju dan berkembang, jadi kami yakin program ini akan memberikan dampak positif yang besar,” ujar Zaidirina.
Melalui keterlibatan aktif desa dalam program Makan Bergizi Gratis, ekonomi lokal dapat semakin tumbuh. Pembukaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas produksi pangan lokal, dan optimalisasi dana desa akan memperkuat perekonomian masyarakat. Selain itu, kehadiran program ini diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan dan malnutrisi di wilayah pedesaan.
Keterlibatan desa dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis juga menunjukkan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dukungan penuh dari desa-desa di Lampung adalah bukti nyata bahwa masyarakat pedesaan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan berperan aktif dalam pembangunan.
Dengan kerja sama ini, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat mencapai tujuannya, yaitu untuk memastikan bahwa anak-anak Indonesia, terutama yang tinggal di pedesaan, bisa mendapatkan makanan sehat dan bergizi untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal. Tak hanya itu, keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
