Home / Teknologi

Rabu, 21 Agustus 2024 - 05:44 WIB

Cara Menemukan Lubang Hitam dengan Aplikasi Black Hole Finder

Ilustrasi

Ilustrasi

TrandSatu | Lubang hitam, entitas misterius di jagad raya yang menyedot segala sesuatu dalam jangkauannya, masih menjadi teka-teki besar bagi para ilmuwan.

Fenomena ini memiliki daya tarik yang luar biasa karena keunikannya—sebuah area dengan gravitasi sangat kuat yang bahkan cahaya pun tak bisa lolos.

Namun, mendeteksi lubang hitam adalah pekerjaan yang penuh tantangan, terutama karena cahaya dari lubang hitam ini memudar dengan sangat cepat.

Inilah mengapa para ilmuwan memerlukan bantuan dari masyarakat umum melalui aplikasi inovatif yang dikenal sebagai Black Hole Finder.

 Apa Itu Lubang Hitam?

Lubang hitam adalah sisa dari bintang-bintang raksasa yang telah mati. Ketika bintang ini kehabisan bahan bakar, ia akan runtuh di bawah gravitasinya sendiri dan menciptakan sebuah objek dengan kepadatan yang sangat tinggi—lubang hitam.

Satu-satunya cara untuk mendeteksi keberadaan lubang hitam adalah dengan mengamati efek gravitasi mereka terhadap objek di sekitarnya.

Namun, karena cahaya yang memancar dari lubang hitam sangat cepat memudar, mendeteksinya bukanlah hal yang mudah.

Dalam usaha untuk mengatasi tantangan ini, Konsorsium Lubang Hitam Belanda meluncurkan sebuah aplikasi yang dinamakan Black Hole Finder.

Aplikasi ini dirancang untuk memanfaatkan kekuatan masyarakat umum dalam proses deteksi lubang hitam. Bagaimana caranya?

Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa membantu ilmuwan dengan mengidentifikasi gambar langit dan menentukan apakah gambar tersebut menunjukkan indikasi adanya lubang hitam atau tidak.

Aplikasi Black Hole Finder bekerja dengan cara yang cukup sederhana namun sangat efektif. Setelah mengunduh aplikasi, pengguna akan disuguhkan tiga foto langit.

Baca Juga  K2PSC Cilegon: Komite Pemuda Berkomitmen untuk Pembangunan

Satu foto adalah gambar terbaru yang diambil oleh teleskop, sedangkan dua lainnya adalah referensi gambar yang menunjukkan kondisi serupa di malam hari sebelumnya atau gabungan keduanya.

Pengguna diminta untuk memilih gambar mana yang menunjukkan fenomena yang asli atau yang keliru. Jika tidak yakin, pengguna dapat memilih opsi ‘unknown’.

Dengan cara ini, aplikasi dapat membantu menentukan lokasi yang tepat bagi teleskop untuk memindai dan mendeteksi keberadaan lubang hitam.

Teleskop BlackGEM yang berlokasi di Chile berperan penting dalam pengumpulan gambar-gambar langit yang diperlukan untuk deteksi lubang hitam.

Ketika gelombang gravitasi terdeteksi, teleskop akan memindai langit untuk mencari cahaya dari lubang hitam yang memudar dengan cepat.

Namun, satu tantangan besar adalah memastikan bahwa deteksi tersebut akurat, mengingat adanya potensi gangguan dari berbagai sumber cahaya antariksa atau komunikasi satelit.

Untuk mengatasi masalah ini, tim peneliti mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Meskipun AI memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menganalisis data, manusia masih memiliki keunggulan dalam mendeteksi pola dan nuansa yang mungkin terlewat oleh algoritma.

Steven Bloemen, Manajer Proyek untuk teleskop BlackGEM, menjelaskan bahwa manusia memiliki kelebihan dalam mengenali pola-pola kompleks dibandingkan algoritma.

“Manusia lebih baik dalam mendeteksi pola daripada algoritma kami,” kata Bloemen. “Oleh karena itu, dengan bantuan masyarakat melalui aplikasi ini, kami dapat melatih algoritma kami untuk lebih akurat dalam membedakan sumber cahaya yang asli dan yang keliru.”

Baca Juga  Google Hapus Konten Deepfake dari Hasil Pencarian

Keterlibatan masyarakat dalam proyek ini memiliki dampak besar. Setiap foto yang dianalisis oleh pengguna aplikasi Black Hole Finder membantu ilmuwan dalam menentukan lokasi yang tepat untuk pelatihan teleskop.

]Dengan begitu, deteksi lubang hitam bisa dilakukan lebih cepat dan lebih akurat. Pengguna aplikasi bahkan memiliki kesempatan untuk menjadi ‘Super User’, yang memungkinkan mereka untuk meminta peninjauan lebih lanjut atau memperdalam pemindaian di lokasi tertentu.

Berpartisipasi dalam proyek Black Hole Finder tidak hanya memberikan kepuasan pribadi karena bisa berkontribusi dalam penelitian ilmiah, tetapi juga membuka kesempatan bagi pengguna untuk terlibat langsung dalam publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh para ilmuwan.

Ini adalah kesempatan unik untuk menjadi bagian dari pencapaian ilmiah yang bisa membentuk pemahaman kita tentang alam semesta.

Untuk bergabung dalam proyek ini, cukup unduh aplikasi Black Hole Finder yang tersedia di platform iOS dan Android. Aplikasi ini juga dapat diakses melalui web.

Setelah mengunduh dan memasang aplikasi, Anda dapat mulai menganalisis gambar dan memberikan kontribusi dalam penelitian deteksi lubang hitam.

Jika Anda berkomitmen dan aktif dalam berkontribusi, Anda bisa mendapatkan status ‘Super User’ yang memberikan Anda akses lebih dalam dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tim peneliti.

Dikutip dari laman CNBC

Share :

Baca Juga

Teknologi

K2PSC Cilegon: Komite Pemuda Berkomitmen untuk Pembangunan
Oppo Reno 11F 5G

Teknologi

OPPO Reno 11F 5G: Ponsel Canggih dengan Harga Terjangkau
SMP IT Raudhatul Jannah

Edukasi

SMP IT Raudhatul Jannah Juarai OSN 2024
Aplikasi Pinjol

Teknologi

Aplikasi Pinjol Wajib Beri Peringatan,Berikut yang Perlu Ketahui
Apple Watch Series 10

Teknologi

Apple Watch Series 10, Deteksi Apnea Tidur yang Memukau
Android 15

Teknologi

Android 15 Telah Dirilis: Fitur Baru dan Jadwal Pembaruan
Telkomsel

Bisnis

Telkomsel Memimpin Inovasi Telekomunikasi di IKN
WhatsApp Business

Teknologi

Fitur Baru WhatsApp Business: Verifikasi, Telepon, dan Meta AI