Home / Berita

Kamis, 19 September 2024 - 02:02 WIB

Gempa Bandung, Kesadaran Akan Kesiapsiagaan Bencana

TrandSatu | Gempa bumi adalah fenomena alam yang tak terduga, dan saat itu terjadi, dampaknya bisa sangat merusak. Baru-baru ini Gempa Bandung, wilayah Garut kembali diguncang  dengan magnitudo 5.0, memaksa kita semua untuk merenungkan pentingnya kesiapsiagaan bencana.

Dalam konteks ini, Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menegaskan bahwa pembangunan rumah di daerah rawan gempa harus dilakukan dengan memperhatikan struktur yang kokoh.

Dampak Gempa Bandung Pentingnya Struktur Bangunan

Dalam kunjungan ke Desa Barusari, Barnas mengamati banyak rumah yang tidak dilengkapi dengan struktur yang memadai, seperti penggunaan besi dalam konstruksinya.

Ia menekankan, “Masyarakat yang akan membangun rumah itu harus dengan struktur yang benar.” Hal ini penting agar bangunan tidak mudah roboh saat gempa terjadi. Mengingat wilayah Garut berada di jalur gempa Sesar Garsela, langkah mitigasi bencana menjadi hal yang sangat mendesak.

Baca Juga  Gus Ipul: Dari Wali Kota Pasuruan ke Kursi Menteri Sosial

Sesar Garsela adalah salah satu jalur gempa yang telah diketahui di wilayah ini. Pembangunan yang dilakukan tanpa memperhitungkan risiko gempa bisa berakibat fatal.

Untuk itu, Barnas mengingatkan agar warga tidak hanya memperhatikan material, tetapi juga lokasi pembangunan. “Jangan membangun rumah di tempat bahaya di lereng-lereng,” ujarnya.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat. Edukasi ini tidak hanya dilakukan saat terjadi gempa, tetapi juga dalam kondisi normal.

“Kita harus melaksanakan kegiatan mitigasi bencana agar masyarakat Garut lebih siap menghadapi situasi darurat,” tegasnya.

Dalam hal ini, pengetahuan tentang cara menyelamatkan diri sangatlah krusial. Masyarakat perlu tahu bagaimana cara evakuasi yang aman jika gempa terjadi.

Barnas menekankan pentingnya adanya titik kumpul dan rencana evakuasi yang jelas. “Jangan sampai saat bencana terjadi, masyarakat panik dan tidak tahu harus kemana,” tambahnya.

Baca Juga  Dukung Program Millennial-Gen Z Skill Center Isro-Uyun, Pengusaha Muda Merak Siap Bersinergi

 Dampak Gempa Terbaru

Gempa yang mengguncang Garut baru-baru ini melibatkan kerusakan yang cukup signifikan. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut mencatat 233 rumah, 10 fasilitas pendidikan, dan enam fasilitas ibadah rusak di 17 desa di enam kecamatan.

Kerusakan ini menunjukkan bahwa bencana alam dapat menimpa siapa saja, dan oleh karena itu, kesiapsiagaan adalah kunci.

Di tengah tantangan ini, masyarakat diharapkan untuk memprioritaskan pembangunan yang berkelanjutan. Barnas mengajak warga untuk tidak hanya membangun rumah secara asal-asalan.

“Model membangun rumah jangan asal nempel bata, harus diperhatikan struktur dan kekuatan bangunannya,” tegasnya.

Kesadaran akan pentingnya struktur bangunan yang kokoh tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.

Keterlibatan aktif warga dalam pembangunan dan mitigasi bencana akan sangat membantu dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman.

Share :

Baca Juga

Berita

Anggota DPR RI Komisi XIII Tinjau Lapas Kelas IIA Cilegon, Bahas Pendidikan dan Over Kapasitas

Berita

Implementasi Gerakan Bersama Cegah Stunting Bersama DPPKBP3A Ciamis

Berita

Program Makan Bergizi Gratis di Ciamis Mulai Dari Banjarsari

Berita

Audiensi Apdesi Ciamis DPRD Kritik Tajam Dugaan Pelanggaran KTR

Berita

Warga Masyarakat Desa Singa Jaya Antusias Ikuti Pengajian Rutin Bulanan

Berita

Pemkab Lebak Terima 14 Sertifikat Tanah Wakaf, Jamin Keamanan Rumah Ibadah

Berita

Komunitas Tembang Ciamis KTC Gelar Lomba Lagu Lawas

Berita

Kenapa Karang Taruna Se Kabupaten Serang Tak Mengakui Bahrul Ulum Sebagai Pimpinanya, Ini Alasanya