Gunung Ciremai: Klarifikasi dan Fakta Terbaru dari BPBD Kuningan

- Publisher

Sabtu, 27 Juli 2024 - 23:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar ILustrasi: Hoaks Tentang Meletusnya Gunung Ciremai: Fakta atau Fiksi?

Gambar ILustrasi: Hoaks Tentang Meletusnya Gunung Ciremai: Fakta atau Fiksi?

Gunung Ciremai, salah satu gunung berapi yang menjadi kebanggaan Jawa Barat, baru-baru ini menjadi pusat perhatian publik. Rumor yang beredar mengatakan bahwa gunung ini akan meletus dalam waktu dekat, bahkan disertai dengan prediksi mengenai gempa susulan yang lebih besar. Namun, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu Permana, dengan tegas menyatakan bahwa semua informasi tersebut adalah hoaks. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai situasi ini dan fakta-fakta penting yang perlu Anda ketahui.

 Klarifikasi dari BPBD Kuningan dan BMKG

Indra Bayu Permana dengan tegas menyebutkan bahwa berita tentang kemungkinan letusan Gunung Ciremai serta adanya gempa susulan besar adalah tidak benar. “Sehubungan beredar informasi bahwa Gunung Ciremai akan meletus, kemudian akan ada gempa susulan yang lebih besar, info itu adalah hoax dan tidak benar,” ungkap Indra Bayu Permana dalam pernyataannya yang disampaikan kepada publik.

Klarifikasi ini penting untuk menghindari kepanikan di masyarakat. BPBD Kuningan dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah bekerja sama untuk memberikan pernyataan resmi mengenai situasi ini. BMKG, sebagai lembaga yang berwenang dalam memantau aktivitas geofisika dan meteorologi, menegaskan bahwa tidak mungkin memprediksi dengan akurat waktu, jam, dan magnitudo gempa bumi sebelum kejadian.

 Mengapa Informasi Ini Bisa Menyebar?

Informasi yang salah atau hoaks sering kali menyebar dengan cepat di media sosial dan platform berita. Dalam kasus Gunung Ciremai, adanya laporan yang menyebutkan jam pasti letusan dan magnitudo gempa memicu kepanikan. Padahal, prediksi semacam itu tidak bisa dilakukan dengan metode ilmiah yang ada saat ini.

“Apalagi dengan pasti disebutkan jamnya, 14 jam kedepan dan sebagainya, itu tidak benar,” tambah Indra Bayu Permana. Ini menegaskan bahwa informasi yang terlalu spesifik dan tidak berdasar ilmiah harus dipertanyakan kebenarannya.

 Tindakan Pemerintah dan Pihak Berwenang

Untuk mengatasi penyebaran hoaks ini, Pemerintah Kabupaten Kuningan bersama BMKG telah melakukan beberapa langkah proaktif. Mereka telah menyampaikan pernyataan resmi kepada masyarakat untuk menghindari kepanikan dan memastikan informasi yang diterima adalah akurat dan dapat dipercaya.

“Pihak Pemerintah Kabupaten Kuningan dan BMKG juga telah membuat pernyataan yang akan disebarluaskan ke masyarakat untuk menghimbau agar tidak menanggapi informasi yang tersebar tanpa sumber yang bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Indra Bayu Permana.

Baca Juga  Kepala UPTD Puskesmas Sukamantri Sosialisasikan Perda Kawasan Tanpa Roko

Langkah ini adalah upaya penting untuk menjaga ketenangan dan kewaspadaan masyarakat. Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat tidak hanya lebih berhati-hati terhadap informasi yang beredar, tetapi juga lebih cerdas dalam memilih sumber informasi yang terpercaya.

 Bagaimana Masyarakat Dapat Membedakan Informasi Benar dan Hoaks?

Untuk membantu masyarakat membedakan antara informasi yang benar dan hoaks, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Sumber Informasi: Selalu periksa dari mana informasi tersebut berasal. Informasi resmi biasanya dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang seperti BMKG, BPBD, atau pemerintah setempat.

2. Validasi dengan Fakta: Cek kebenaran informasi dengan melakukan cross-check ke beberapa sumber terpercaya. Jangan langsung percaya pada satu sumber, terutama yang tidak jelas atau anonim.

3. Ciri-Ciri Hoaks: Hoaks sering kali menyebar dengan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, menggunakan bahasa yang menakut-nakuti, atau menyebarkan spekulasi tanpa bukti konkret.

4. Pernyataan Resmi: Selalu merujuk pada pernyataan resmi dari pihak berwenang untuk mendapatkan informasi yang paling akurat dan terkini.

Berita Terkait

Peningkatan Jalan Betonisasi Kp.Medang lestari Mengutamakan Kualitas.
Peningkatan Jalan dilingkungan RW 20, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua di apresiasi warga.
Proyek LANDLAB Resmi Dimulai, Gandeng JICA Tingkatkan Kebijakan Pertanahan RI
Wibowo Budi Utomo Maju sebagai Bakal Calon Ketua RW 04 Desa Serdang Wetan.
Bupati Lampung Selatan Tinjau Jalan Rusak di Sabah Balau
Menteri ATR/BPN Dorong Alumni STPN Jadi Garda Depan Reformasi Agraria
Giat Patroli Antisipasi Premanisme, Polres Metro Tangerang Kota Amankan 34 yang diduga Preman.
Bus Wisata Rombongan Warga Citereup Terguling di Pandeglang, 7 Orang Luka Berat
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:35 WIB

Peningkatan Jalan Betonisasi Kp.Medang lestari Mengutamakan Kualitas.

Jumat, 16 Mei 2025 - 00:31 WIB

Peningkatan Jalan dilingkungan RW 20, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua di apresiasi warga.

Rabu, 14 Mei 2025 - 11:14 WIB

Wibowo Budi Utomo Maju sebagai Bakal Calon Ketua RW 04 Desa Serdang Wetan.

Rabu, 14 Mei 2025 - 09:35 WIB

Bupati Lampung Selatan Tinjau Jalan Rusak di Sabah Balau

Senin, 12 Mei 2025 - 22:35 WIB

Menteri ATR/BPN Dorong Alumni STPN Jadi Garda Depan Reformasi Agraria

Senin, 12 Mei 2025 - 19:33 WIB

Giat Patroli Antisipasi Premanisme, Polres Metro Tangerang Kota Amankan 34 yang diduga Preman.

Senin, 12 Mei 2025 - 13:19 WIB

Bus Wisata Rombongan Warga Citereup Terguling di Pandeglang, 7 Orang Luka Berat

Minggu, 11 Mei 2025 - 10:10 WIB

Polresta Tangerang Bersama Pokdarkamtibmas Brantas Aksi Premanisme

Berita Terbaru

Gaya Hidup

DPK Cilegon Rayakan HUT ke-18 Penuh Semangat

Kamis, 15 Mei 2025 - 18:43 WIB

Gaya Hidup

Perayaan Ulang Tahun Staf Dinkes Cilegon Penuh Keakraban

Kamis, 15 Mei 2025 - 18:03 WIB