TrandSatu | Pada pagi yang cerah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2024), Presiden Joko Widodo mengambil langkah strategis dengan melantik Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia.
Pelantikan ini menandai babak baru dalam Kabinet Indonesia Maju, menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh Tri Rismaharini.
Keputusan ini tercantum dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102 P Tahun 2024, yang menegaskan peran Gus Ipul sebagai bagian integral dari pemerintahan hingga akhir periode ini.
Gus Ipul: Langkah Baru dalam Karier Politik
Gus Ipul, yang dikenal luas sebagai mantan Wali Kota Pasuruan dan mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, mengungkapkan bahwa ia hanya diberi kabar tentang penunjukannya sebagai Menteri Sosial baru dua hari sebelum pelantikan.
Meski masa tugasnya terbilang singkat, hanya sekitar satu bulan, Gus Ipul bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
“Pasti Presiden punya maksud tertentu, salah satunya mungkin untuk menata masa transisi menuju pemerintahan selanjutnya. Ini adalah kepercayaan besar yang diberikan kepada saya. Jadi, saya akan berusaha menjalankan tugas ini sebaik mungkin,” ungkap Gus Ipul setelah pelantikan.
Kursi Menteri Sosial yang sebelumnya diisi oleh Tri Rismaharini kini menjadi tanggung jawab Gus Ipul. Risma, yang sebelumnya dikenal sebagai Walikota Surabaya, memutuskan untuk mundur dari posisinya untuk fokus pada pencalonan sebagai Gubernur Jawa Timur dalam Pilkada 2024.
Pengunduran diri Risma merupakan bagian dari dinamika politik yang mengharuskan adanya penyesuaian di kabinet, yang juga mencakup Pramono Anung, Sekretaris Kabinet.
Presiden Jokowi telah mengonfirmasi bahwa reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju adalah hal yang wajar menjelang akhir masa jabatannya, yang akan berakhir pada 20 Oktober 2024.
Keputusan untuk merotasi posisi-posisi penting dalam kabinet menunjukkan upaya untuk menata kembali strategi pemerintahan dalam menghadapi masa transisi politik.
Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, bukanlah wajah baru dalam kancah politik Indonesia. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pengalaman tersebut memberikan dasar yang kuat bagi Gus Ipul dalam menjalankan tugas barunya sebagai Menteri Sosial.
Selama masa jabatannya sebagai Wali Kota Pasuruan, beliau dikenal dengan berbagai program pembangunan daerah yang inovatif dan keberhasilannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini menjadi modal berharga saat ia mengemban tugas baru sebagai Menteri Sosial. Gus Ipul juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, memperluas wawasan dan keterampilannya dalam manajemen pemerintahan.