TrandSatu| Masyarakat Kabupaten Purworejo diminta waspada,Informasi mengenai kehadiran Ibu Ida Dayak, tokoh pengobatan alternatif yang cukup dikenal, di Gedung Kesenian WR Soepratman pada tanggal 2-3 Oktober 2024, tengah ramai diperbincangkan. Namun, di balik keramaian ini, tersimpan potensi penipuan yang patut diwaspadai.
Modus Penipuan Mengatasnamakan Ibu Ida Dayak
Beredarnya undangan melalui media sosial dan pesan instan mengundang banyak perhatian, namun jangan terburu-buru untuk percaya. Beberapa laporan menunjukkan bahwa sejumlah orang telah menjadi korban dengan diminta mentransfer uang sebagai biaya pendaftaran. Mari kita simak kisah salah satu korban, Ade Nugroho (25), yang terjebak dalam jaring penipuan ini.
Ade yang awalnya tertarik pada pengobatan alternatif tersebut, menemukan nomor kontak pada pamflet yang beredar di grup WhatsApp. Dengan harapan bisa mendapatkan penyembuhan tanpa harus berurusan dengan operasi atau obat-obatan kimia, ia menghubungi nomor tersebut. Namun, respons yang diterimanya justru membuatnya terperangah.
“Admin langsung meminta untuk transfer sejumlah uang,” ungkap Ade.
Dari pengalamannya, Ade merasa terdesak karena admin menekankan bahwa kuota untuk pengobatan sangat terbatas. Untuk mendapatkan nomor antrean, ia diminta untuk mentransfer biaya administrasi sebesar Rp 200.000. Untunglah, Ade segera merasa ragu setelah menerima saran dari temannya untuk mencari informasi lebih lanjut. Ketika ia melakukan pengecekan, ternyata tidak ada pengumuman resmi dari pihak berwenang.
“Untung saya belum sempat transfer uangnya. Setelah itu, saya langsung memblokir nomor tersebut dan tidak menanggapi lagi,” tambah Ade dengan nada lega.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Theresia Woro, juga turut menanggapi isu ini. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada permohonan peminjaman Gedung Kesenian WR Soepratman untuk kegiatan Ibu Ida Dayak.
“Pengumuman itu hoaks, mas,” tegas Woro ketika dikonfirmasi.
Lebih lanjut, Woro menjelaskan bahwa gedung tersebut sedang tidak bisa digunakan, karena dari tanggal 23 September 2024 sudah dimulai pemasangan sket ruangan untuk penyimpanan alat kesenian hingga 9 Desember 2024. Dengan kata lain, segala aktivitas di gedung tersebut ditangguhkan.
“Sampai sekarang yang booking gedung kesenian baru ada satu dari Grabag untuk pemakaian tahun 2025,” imbuhnya.
Waspadai Informasi yang Tak Terverifikasi
Woro mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati terhadap segala bentuk informasi yang belum diverifikasi. Terutama informasi yang meminta sejumlah uang untuk pendaftaran atau janji pengobatan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Modus seperti ini kerap muncul di berbagai daerah. Masyarakat diminta untuk tidak tergiur dengan janji-janji yang tidak masuk akal, terlebih jika diminta transfer sejumlah uang,” ujar Woro.
Ini adalah pengingat bagi kita semua untuk lebih teliti dalam menerima informasi. Jangan sampai niat baik kita untuk mencari penyembuhan justru membawa kita ke dalam perangkap penipuan yang merugikan.
Dikutip dari lama purworejo24