TrandSatu | Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (IKA Untirta) bersama Law Firm ABP menyelenggarakan kegiatan bakti sosial dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan dhuafa di Kota Serang, Banten, pada Minggu, 28 Juli 2024.
Kegiatan ini diadakan dalam rangka merayakan Tahun Baru Islam dan Hari Asyura.
Ketua IKA Untirta, Asep Abdullah Busro, mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan bagi IKA Untirta.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka merayakan Tahun Baru Islam dan Hari Asyura pada Bulan Muharam tahun baru Hijriyah. Dan pada tahun 1446 H ini kami masih bisa melaksanakannya,” katanya, Minggu, 28 Juli 2024.
Acara ini melibatkan pemberian uang tunai dan bingkisan makanan kepada ratusan anak yatim di Kota Serang. Proses pemberian santunan dilakukan secara bertahap di tiga lokasi berbeda.
Tahap pertama dilakukan pada 16 Juli 2024 di kantor Law Firm ABP di Karundang, kemudian tahap kedua pada 19 Juli 2024 di Musholla Al-Fatah Komplek Griya Permata Asri, dan terakhir pada 28 Juli 2024 di Masjid Al-Mujahidin Cijawa Gede.
“Kami mengimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para alumni Untirta, melaksanakan perintah Allah SWT dan mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW yaitu agar dari setiap rezeki yang diperoleh dapat disisihkan untuk zakat dan sedekah,” ujar Asep Abdullah Busro, yang juga merupakan pimpinan Law Firm ABP.
Selain itu, Asep menyampaikan dukungannya terhadap rencana program makan gratis dari pemerintahan Prabowo-Gibran.
“IKA Untirta menyambut baik dan mendukung penuh program makan gratis tersebut sebagai program pro-rakyat yang bermanfaat bagi masyarakat serta sesuai dengan yang diamanatkan dalam Pasal 34 UUD 1945,” tambahnya.
Namun, Asep juga mengusulkan solusi untuk mengatasi kekhawatiran mengenai dampak program ini terhadap APBN.
“IKA Untirta merekomendasikan agar sumber anggaran pendanaan program makan gratis tidak dibebankan 100% dari APBN, tetapi dengan skema kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan sektor swasta,” jelasnya.
Asep berharap agar pemerintah pusat dan daerah dapat memprioritaskan alokasi anggaran untuk program pro-rakyat, terutama dalam sektor pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan demikian, Indonesia ke depan dapat menjadi negara yang maju, adil, dan sejahtera,” tandasnya.