TrandSatu I PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau seluruh pengguna jasa kapal feri untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan terjadi dari bulan Desember hingga Januari di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jawa, Lampung, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyarankan pengguna jasa feri di lintasan utama seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk untuk mempersiapkan perjalanan dengan matang dan merencanakan keberangkatan lebih awal sebelum puncak arus libur Nataru.
“Kami menyarankan pengguna jasa untuk merencanakan keberangkatan lebih awal sebelum puncak arus libur Natal dan Tahun Baru, serta tetap waspada dengan risiko yang muncul dengan terjadinya cuaca ekstrem yang berdampak pada terganggunya layanan penyeberangan,” ungkap Shelvy pada Minggu (8/12/2024).
ASDP telah menyiapkan langkah mitigasi, termasuk bekerja sama dengan KSOP dan BPTD selaku regulator dan mitra kerja terkait dalam pengoperasian kapal-kapal berukuran besar untuk menjamin kelancaran dan keamanan perjalanan. Semua armada yang dioperasikan pada layanan Nataru ini telah menjalani pemeriksaan alat keselamatan sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa cuaca ekstrem pada akhir tahun ini dipengaruhi oleh lebih dari satu faktor, sehingga mitigasi bencana hidrometeorologi sangat mendesak. “Saat ini bahkan sudah bukan waspada lagi, tapi siaga bencana hidrometeorologi yang disebabkan peningkatan curah hujan yang sangat tinggi,” ujar Dwikorita.
Ia mengingatkan masyarakat, termasuk pengguna transportasi laut, untuk lebih berhati-hati dan mengantisipasi risiko perjalanan selama periode ini.
Shelvy menegaskan bahwa aspek keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa selalu menjadi prioritas utama. ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG dan stakeholder lain untuk memantau kondisi cuaca dan memberikan pembaruan terkini kepada masyarakat guna memastikan layanan berjalan optimal.
Ferizy: Solusi Cepat, Aman, dan Bebas Antre
Untuk mendukung kelancaran perjalanan selama Nataru, ASDP mewajibkan pengguna jasa melakukan pembelian tiket ferry menggunakan aplikasi Ferizy atau melalui mitra kerja resmi. Dengan sistem pembelian tiket yang transparan dan bebas penipuan, Ferizy memungkinkan pengguna memesan tiket hingga 60 hari sebelum jadwal keberangkatan.
“Kami terus mengingatkan masyarakat agar memesan tiket lebih awal melalui Ferizy. Selain memastikan ketersediaan tiket, ini juga menghindarkan pengguna jasa dari antrian panjang. Saat ini, ASDP juga sudah tidak lagi menjual tiket di pelabuhan, sehingga pastikan pengguna jasa telah bertiket sebelum berangkat dari rumah,” tutur Shelvy menambahkan.
Dalam kondisi force majeur, seperti cuaca ekstrem yang berdampak pada terlambatnya jadwal pelayanan penyeberangan, manajemen memberlakukan perpanjangan expired tiket ferry selama 24 jam, sehingga penumpang tetap dapat menyeberang sesuai jadwal yang telah disesuaikan.
Adapun penggunaan Ferizy memberikan banyak keuntungan, seperti proses pemesanan yang cepat, aman, dan nyaman. Hal ini mendukung kenyamanan perjalanan pengguna jasa selama periode Nataru, sekaligus mempermudah pengaturan jadwal perjalanan secara lebih terkendali.
“Dengan memanfaatkan Ferizy, pengguna jasa dapat menikmati liburan akhir tahun yang lebih lancar, tanpa harus khawatir tidak terlayani,” ujarnya.
(*/red)