TrandSatu | Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka International Conference on Social Impact Assessment di Hotel Ritz-Carlton Jakarta pada Selasa (17/09/2024).
Konferensi ini mengusung tema “Implementing Better Land Acquisition in Challenging Tenurial Settings: Balancing Acceleration, Certainty, and Fairness”.
Dalam sambutannya, Menteri AHY menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dalam pengadaan tanah.
“Pengadaan tanah tidak boleh menyakiti siapa pun. Kita harus memastikan kelompok rentan dapat menjadi bagian dari pembangunan dan tidak terpinggirkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, “No one left behind” harus menjadi prinsip yang dipegang dalam setiap kebijakan.
Konferensi ini diharapkan menjadi forum diskusi antara para ahli dan delegasi dari berbagai negara mengenai kebijakan pengadaan tanah di Indonesia.
“Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk pembangunan, tetapi juga memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat, terutama kelompok-kelompok yang rentan,” kata Menteri AHY.
Carolyn Turk, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Kementerian ATR/BPN.
“Kami siap membantu memperkuat proses penilaian dampak sosial yang berkelanjutan,” tegasnya.
Stéphane Mechati, perwakilan Uni Eropa, juga mengapresiasi konferensi ini sebagai platform penting.
Ia menambahkan, “Pengalaman dari berbagai negara dapat memberikan pelajaran berharga tentang penilaian dampak sosial yang mendukung pembangunan dan kohesi sosial.”
Konferensi ini melibatkan peserta dari lembaga internasional, akademisi, dan pemerintah daerah, menandakan komitmen bersama untuk mencapai pengadaan tanah yang lebih adil dan inklusif di Indonesia.