Trandsatu | Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyatakan bahwa ilmu pertanahan yang diajarkan di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) memiliki peran yang sangat penting dan dibutuhkan oleh banyak pihak di Indonesia.
Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke kampus STPN yang berada di bawah Kementerian ATR/BPN pada hari Selasa (17/12/2024).
Menurut Menteri Nusron, lulusan STPN memiliki keahlian yang sangat spesifik dan dibutuhkan oleh berbagai lembaga, baik pemerintah maupun swasta.
Ia memberikan contoh seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang membutuhkan tenaga ahli untuk perencanaan kota (_city planning_) dan pengembangan wilayah. Selain itu, sektor-sektor lain seperti kawasan industri dan pengembangan wilayah juga membutuhkan keahlian yang dimiliki oleh lulusan STPN.
Menteri Nusron menegaskan bahwa STPN sebagai lembaga pendidikan harus terus berinovasi dan mengembangkan kurikulum yang relevan dengan perkembangan di lapangan.
Ilmu pertanahan yang diajarkan di STPN harus terus diperbarui agar sesuai dengan kebutuhan industri. Para taruna diharapkan dapat memanfaatkan ilmu yang mereka pelajari untuk menggali lebih dalam dan melihat peluang dalam dunia pertanahan.
“Di STPN, para taruna diajarkan tentang _land tenure_, _land value_, _land use_, dan _land development_. Jika hanya belajar tentang _land tenure_, ruang kerja para taruna akan terbatas. Namun, dengan pemahaman tentang _land value_, _land use_, dan _land development_, lulusan STPN dapat bekerja di berbagai sektor, seperti energi, properti, hingga teknologi informasi dan pusat data,” ujar Menteri Nusron.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN mengunjungi berbagai fasilitas di kampus STPN, termasuk pendopo, asrama, ruang serbaguna, dan ruang kelas. Ia juga menandatangani prasasti rumah inap untuk pengasuh taruna yang merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Tegal.
Setelah beribadah di Masjid Darunnajah STPN, Menteri Nusron memberikan nasihat singkat kepada para taruna. Dalam kesempatan tersebut, ia didampingi oleh Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Asnaedi; Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang, Jonahar; Ketua STPN, Agustyarsyah; serta Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis.