Home / Edukasi

Senin, 29 Juli 2024 - 19:36 WIB

Merdeka Belajar: Inspirasi dari Kampus Merdeka

TandSatu | Untuk mengucapkan terima kasih kepada siswa, guru, dan praktisi, Kampus Merdeka telah mengadakan berbagai kegiatan khusus. Selama mengikuti program Kampus Merdeka atau Kampus Merdeka Mandiri, mereka diajak berbagi pengalaman mereka melalui platform Cerita Kampus Merdeka.

Hingga saat ini, sebanyak 1.313 tulisan telah dikirim ke platform ini. Diharapkan bahwa ribuan tulisan asli dari para penerima manfaat ini akan memberi publik pandangan baru yang lebih adil tentang Kampus Merdeka.

Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono, menyatakan, “Yang kita lakukan adalah mencoba memberikan inspirasi kepada masyarakat Indonesia terkait dengan capaian-capaian dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka.”

Gugup menyatakan bahwa banyak cerita bagus tentang Kampus Merdeka belum dibaca atau diceritakan oleh masyarakat umum. “Kontribusi kalian adalah menyebarkan cerita baik atau pelajaran yang dipelajari,” katanya.

Penerima manfaat dapat mengakses informasi melalui platform Cerita Kampus Merdeka, di mana mereka dapat mengunggah lebih dari satu karya. Selain itu, karya mereka dapat diikutsertakan dalam lomba penulisan “Merdeka Berkarya Bercerita”, yang berlangsung dari 5-15 Juli lalu.

Jumlah tulisan yang paling banyak dikirim oleh mahasiswa, alumni, dan dosen terdiri dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dengan 477 tulisan, diikuti oleh Program Kampus Mengajar dengan 288 tulisan, dan praktisi dengan 205 tulisan.

Baca Juga  Pendaftaran Beasiswa Sarjana Full di Cilegon

Di Ruang Graha Utama Kemendikbudristek pada Kamis (25/7) siang, acara penghargaan tambahan yang disebut “Jumpa Sobat Merdeka” mengumumkan pemenang Lomba Merdeka Berkarya Bercerita. Mahasiswa, yang terdiri dari alumni dan calon peserta program Kampus Merdeka, berasal dari berbagai daerah. Salah satu contohnya adalah Fitrah, yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah, yang menceritakan tentang pengalaman pertamanya naik pesawat.

“Saya harus transit ke dua kota,” kata Fitrah.

Lisan Shidqi Zul Fahmi, seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sunda di Universitas Pendidikan Indonesia, mengalami pengalaman menarik lainnya. Dia berkata, “Kaget, senang juga karena bagi saya itu hanya tulisan sederhana yang merekam perjalanan hidup saya yang sangat bersejarah, bisa merantau, menuntut ilmu dari budaya lain, dari masyarakat lain.”

Dalam tulisannya, Shidqi menggunakan Sastra Batak sebagai program studi induk dan menceritakan pengalamannya belajar di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Shidqi mengatakan bahwa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah cara untuk memecahkan stereotip tentang etnis Batak dan Sunda, dua etnis yang paling penting di Indonesia. Menurutnya, slogan Program PMM, “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”, benar.

Syifa Aullia Roziyah dari Universitas Islam Indonesia berbagi cerita tentang pekerjaannya di SD Negeri Sukamaju 04 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dia memenangkan Juara 2 Kategori Mahasiswa. Vivi Indriyani dari Universitas Negeri Padang dan Muhammad Nur dari Universitas Pendidikan Indonesia masing-masing menerima Juara Favorit dalam Kategori Dosen.

Baca Juga  SDN Cilegon 01 Kunjungi Lapas Cilegon untuk Penguatan Nilai Pancasila

Untuk Kategori Praktisi, Juara Favorit diberikan kepada Priyandono dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Gresik dan Ernasari Sri Asih Wulandari, guru PNS di SD Negeri Rawaapu 06 Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

“Tidak menduga, akhirnya saya bisa memberikan tulisan yang cukup menginspirasi para pembaca, terutama adik-adik mahasiswa, dari Jawa Timur hingga ibu kota,” kata Priyandono.

Acara “Jumpa Sobat Merdeka” juga menghadirkan dua tokoh penting dalam industri kreatif dan digital: penyanyi sekaligus penulis lagu Sal Priadi dan Marchella Febritrisia Putri, yang lebih dikenal sebagai Marchella FP, penulis buku terlaris “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”, yang telah diadaptasi ke film.. Mereka berbagi pengetahuan dengan Ayunda Pininta Kasih, editor kanal pendidikan kompas.com yang juga menjadi anggota juri, tentang cara menulis ide kreatif.

Acara “Jumpa Sobat Merdeka” bukan hanya memberikan penghargaan kepada peserta program Kampus Merdeka, baik mandiri maupun flagship, tetapi juga berhasil memfasilitasi diskusi inspiratif antara mahasiswa, alumni, dosen, dan praktisi.

Dikutip dari Laman dikti.kemdikbud.go.id

Share :

Baca Juga

Edukasi

SDN Cilegon 01 Kunjungi Lapas Cilegon untuk Penguatan Nilai Pancasila

Edukasi

AHY Raih Gelar Doktor, Tawarkan Solusi untuk Indonesia Emas 2045

Edukasi

Sertifikasi Hakim Pertanahan: Upaya ATR/BPN dan MA Wujudkan Keadilan

Edukasi

Lapas Cilegon Panen Kangkung, Dorong Kemandirian Warga Binaan

Edukasi

Lagoon Band Warnai Roadshow Bersholawat di Pandeglang

Edukasi

KB PII Banten Siapkan Generasi Emas Menuju 2045
Journalism School

Edukasi

Journalism School: Membangkitkan Nalar Kritis di Era Digital
Pendaftaran Beasiswa Sarjana Full

Edukasi

Pendaftaran Beasiswa Sarjana Full di Cilegon