Trandsatu | Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) Ketileng, yang dilaksanakan pada Senin (10/02/2025), menjadi ajang penting bagi warga dan pemerintah untuk merencanakan pembangunan yang akan dilaksanakan di Kelurahan Ketileng, Kecamatan Cilegon.
Dalam acara tersebut, Hilman Setiaji, Lurah Ketileng, mengungkapkan bahwa Musrenbangkel kali ini dibagi menjadi dua tahap.
Tahap pertama melibatkan pembangunan melalui Dana Program Kelurahan (DPWKel), dan tahap kedua melalui Rencana Pembangunan Terpadu Kelurahan (RPTKel) yang berkoordinasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Fokus kami saat ini adalah pembangunan akses jalan menuju Kelurahan Ketileng. Kami sangat berharap Pemkot Cilegon, terutama di bawah kepemimpinan Wali Kota yang baru, bisa memberikan perhatian lebih terhadap proyek ini. Pelebaran jalan menuju Kantor Kelurahan Ketileng menjadi prioritas utama,” ujar Hilman.
Menurut Hilman, desain perencanaan pembangunan jalan (DED) telah selesai pada tahun 2024, dan kini tinggal menunggu proses pembebasan lahan yang terkendala beberapa masalah.
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan H. Erik Airlangga dari Fraksi Golkar untuk mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cilegon agar pembangunan jalan ini segera terwujud,” tegasnya.
Hilman juga menyampaikan rasa keprihatinannya, karena akses jalan menuju kantor kelurahan tersebut telah lama tertunda akibat masalah pembebasan lahan.
“Kami merasa miris, karena sudah bertahun-tahun jalan ini belum dibangun. Tanah yang diperlukan untuk pelebaran jalan masih belum dibebaskan oleh masyarakat,” ungkap Hilman.
Sementara itu, Maman Herman, Camat Cilegon, memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Musrenbangkel, meskipun Kota Cilegon menghadapi defisit anggaran.
“Meskipun ada kendala anggaran, Musrenbangkel tetap dilaksanakan. Ini adalah anugerah dari Allah yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Tidak hanya APBD Kota Cilegon, tetapi juga APBD Provinsi dan APBN yang harus disalurkan melalui Dewan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dalam hal pemikiran, tenaga, maupun pembiayaan,” ujar Maman.
Maman juga menambahkan pentingnya kerjasama dalam mengatasi masalah-masalah kota, seperti banjir dan sampah.
“Salah satu prioritas utama kita adalah pembebasan jalan yang sempit. Kita harus bersama-sama mengantisipasi banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya,” kata Maman menutup pembicaraan.
Dengan semangat gotong-royong, diharapkan pembangunan infrastruktur di Kelurahan Ketileng dapat segera direalisasikan demi kemajuan dan kenyamanan masyarakat setempat.