Trandsatu | Jumat, 18 Oktober 2024, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menyelenggarakan pelatihan Pengamanan dan Intelijen di eL Hotel Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan petugas dari berbagai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan), termasuk Lapas Kelas IIA Cilegon, Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta, dan Rutan Kelas I Jakarta Pusat.
Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petugas dalam aspek pengamanan dan intelijen.
Materi yang disampaikan meliputi strategi intelijen, deteksi dini, pengawasan keamanan, serta peningkatan profesionalisme dalam tugas sehari-hari.
Diskusi juga berfokus pada langkah-langkah pencegahan ancaman keamanan, dengan penekanan pada pentingnya intelijen yang akurat dan sistematis.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas IIA Cilegon, Agung Novarianto, mengungkapkan pentingnya pelatihan ini.
“Materi yang kami terima sangat relevan untuk menghadapi berbagai masalah keamanan, seperti penyelundupan barang terlarang dan pelanggaran di lingkungan Lapas,” ujarnya. Pelatihan juga mencakup simulasi penanganan krisis dan teknik investigasi mendalam.
Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, mengapresiasi pelatihan tersebut. Ia berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan ketertiban dan keamanan.
“Strategi deteksi dini sangat penting, terutama di blok keamanan maksimum yang menghadapi tantangan lebih besar,” katanya.
Dalam penutupan, Direktur Pengamanan dan Intelijen, Teguh Yuswardhie, menekankan perlunya penerapan ilmu di lingkungan kerja masing-masing dan menjaga moralitas serta profesionalisme.
Kegiatan ini berlangsung antusias, menjadi bekal penting bagi petugas dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks di lingkungan Pemasyarakatan.