Trandsatu | Pemerasan Polisi DWP yang melibatkan anggota kepolisian di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 mengejutkan banyak pihak. Pihak berwajib, khususnya Divisi Propam Polri, tengah melakukan penyelidikan mendalam terhadap sejumlah anggota polisi yang diduga terlibat dalam aksi tersebut.
Kasus ini mencuat setelah sejumlah nama polisi yang terlibat dalam pemerasan terhadap warga negara Malaysia beredar di media sosial. Bagaimana sebenarnya kronologi kasus ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap citra kepolisian di Indonesia? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Daftar Nama Polisi yang Terlibat dalam Pemerasan di DWP
Kasus ini mulai terungkap ketika media sosial mengungkapkan daftar nama anggota kepolisian yang diduga terlibat dalam pemerasan penonton DWP 2024 asal Malaysia.
Informasi tersebut segera menarik perhatian publik, termasuk Kadiv Propam Polri, Irjen Abdul Karim, yang akhirnya buka suara mengenai masalah ini.
Ia membenarkan bahwa beberapa nama yang beredar memang terlibat dalam kasus pemerasan, namun ia menegaskan bahwa penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memastikan semua fakta yang ada.
Dalam daftar yang beredar, terdapat sejumlah pejabat polisi senior, seperti AKBP Malvino Edward Y yang menjabat sebagai Kasubdit III Direktorat Reserse Kriminal Narkoba Polda Metro Jaya, dan Kompol Jamalinus, Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat. Selain itu, terdapat pula nama-nama anggota polisi dari berbagai tingkatan yang diduga terlibat, seperti Kompol Dzul Fadian, AKP Yudhy Triananta Syaeful, dan beberapa anggota lain dari Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.
Nama-nama yang terdaftar antara lain:
- Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya: AKBP Malvino Edward Y
- Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat: Kompol Jamalinus
- Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya: Kompol Dzul Fadian
- Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya: AKP Yudhy Triananta Syaeful
- Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya: Iptu Sehatma Manik
- Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya: Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom
- Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya: Brigadir Fahrudin Rizki Sucipto
Selain itu, beberapa anggota lain yang terlibat juga berasal dari satuan yang sama, yaitu Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Semua nama ini dipastikan telah diperiksa dan akan menjalani penyelidikan lebih lanjut.
Pemerasan yang terjadi dalam DWP 2024 ini melibatkan total 45 orang warga negara Malaysia sebagai korban. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh pihak berwenang, para korban ini dipaksa untuk menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah yang sangat besar, mencapai Rp 2,5 miliar.
Pemerasan dilakukan dengan cara yang sangat sistematis oleh para anggota kepolisian, yang menyamar sebagai petugas yang berwenang, memanfaatkan posisi mereka di lokasi acara untuk menekan dan memaksa para korban.
Dugaan awal menyebutkan bahwa pemerasan ini dilakukan oleh sejumlah anggota kepolisian yang berasal dari satuan yang berbeda, yang kebetulan berada di lokasi DWP 2024. Namun, hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah para pelaku melakukan aksi tersebut secara terorganisir atau masing-masing melakukannya secara terpisah, sesuai dengan satuan kerja masing-masing.
Setelah terungkapnya keterlibatan 18 polisi dalam pemerasan ini, pihak Propam Polri segera menindaklanjuti dengan menempatkan para terduga pelaku di penempatan khusus (Patsus). Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa proses penyidikan berjalan dengan objektif dan tanpa adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu.
Irjen Abdul Karim, selaku Kadiv Propam Polri, mengungkapkan bahwa penyelidikan terhadap kasus ini masih terus berjalan. Meskipun beberapa nama sudah disebutkan, pihaknya belum dapat memastikan siapa saja yang akan dijerat dengan dakwaan yang lebih berat. Propam Polri terus mendalami kasus ini dengan melakukan pemeriksaan intensif terhadap setiap individu yang terlibat, dari tingkat Polsek hingga Polda, untuk menggali peran mereka dalam aksi pemerasan tersebut.
“Semua ini masih dalam pendalaman, karena kami belum bisa memastikan apa yang terjadi sepenuhnya. Kami masih menggali informasi lebih lanjut mengenai keterlibatan setiap anggota,” ujar Karim.
Dikutipdari laman CNN