TrandSatu | Peringatan Hantaru yang di gelar di bawah langit cerah, pada hari Selasa, 24 September 2024, menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Provinsi Banten.
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (Hantaru) yang penuh makna.
Acara ini tidak hanya sekadar formalitas, melainkan juga merupakan perwujudan semangat kebangkitan agraria untuk kesejahteraan rakyat.
Upacara Peringatan Hantaru Propinsi Banten
Upacara dimulai sekitar pukul 08.00 WIB, bertempat di Lapangan Upacara Kantor Wilayah BPN di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang.
Suasana khidmat langsung terasa saat Kepala Kantor Wilayah BPN, Sudaryanto, memasuki arena sebagai Inspektur Upacara.
Kehadirannya mengantarkan semangat baru, menjadikan momen ini sebagai titik refleksi bagi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan tanah dan tata ruang di Indonesia.
Dalam sambutannya, Sudaryanto membacakan pesan Menteri Agraria dan Tata Ruang, menekankan bahwa Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) yang disahkan pada 24 September 1960 merupakan tonggak sejarah bagi seluruh rakyat Indonesia.
“UUPA bukan sekadar regulasi, tetapi juga landasan bagi keadilan sosial,” ungkapnya. Pesan ini menyiratkan pentingnya penguasaan dan pemanfaatan tanah demi kemakmuran masyarakat, sebuah prinsip yang harus terus diperjuangkan.
Peringatan Hantaru kali ini tidak hanya diwarnai oleh upacara resmi, tetapi juga diisi dengan serangkaian kegiatan sosial yang menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Diadakan donor darah yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, memperlihatkan bahwa semangat kemanusiaan harus selalu diutamakan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa solidaritas di antara warga, terutama dalam situasi yang membutuhkan dukungan.
Satu lagi kegiatan menarik yang menjadi sorotan adalah pelepasan bibit ikan nila di Kolam Retensi 3 KP3B. Langkah ini tak hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem, diharapkan akan lahir generasi yang lebih peduli terhadap kelestarian alam.
Puncak peringatan ini ditutup dengan defile yang melibatkan peserta dari berbagai kalangan. Melalui atraksi yang memukau, masyarakat diajak untuk merasakan kebersamaan dalam memperjuangkan tujuan bersama. Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa Hantaru adalah momentum untuk bersinergi demi pembangunan yang berkelanjutan.