Trandsatu | Program Konsolidasi Tanah yang digulirkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Program ini tidak hanya mempercepat penerbitan sertipikat tanah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki infrastruktur di berbagai daerah.
Salah satu penerima manfaat, Marlisa Ermiati (37), warga Kelurahan Susukan, Kabupaten Semarang, mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Ia merasa, kehadiran program ini turut mengurangi kesenjangan sosial di lingkungannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Program ini benar-benar membantu kami, terutama dari segi ekonomi. Sekarang kami merasa lebih setara, tidak ada lagi perbedaan mencolok di antara warga,” ungkap Marlisa usai menerima Sertipikat Konsolidasi Tanah yang diserahkan langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, Kamis (27/2/2025).
Marlisa juga mengaku takjub dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya. “Dulu daerah kami semrawut, belum tertata. Sekarang jalannya rapi, rumah-rumah tertata, dan semuanya terlihat lebih baik,” tambahnya.
Lebih dari itu, keberadaan sertipikat elektronik yang diberikan mempermudah urusan administrasi, termasuk untuk keperluan ekonomi seperti pengajuan pinjaman usaha.
“Kalau urus sendiri bisa bertahun-tahun, tapi lewat program ini semua jadi lebih cepat dan mudah. Terima kasih untuk BPN yang sudah memperhatikan kami,” katanya.
Senada dengan Marlisa, Suyanto (45), warga lainnya, juga merasakan manfaat besar dari program ini. Ia bercerita bahwa sebelumnya, tetangganya di belakang rumah kesulitan mengakses jalan karena lebarnya hanya satu meter.
“Alhamdulillah sekarang jalannya sudah diperlebar jadi dua setengah meter. Mobil pun bisa masuk, termasuk mobil pengangkut material, jadi pembangunan di lingkungan kami jadi lebih lancar,” ujar Suyanto.
Dampak positif lainnya terasa pada sektor ekonomi. Suyanto mengungkapkan bahwa setelah akses jalan diperbaiki, harga tanah di daerahnya melonjak tajam.
“Sebelumnya harga tanah cuma Rp300 ribu per meter, sekarang bisa sampai Rp1,5 juta. Usaha kecil warga juga ikut berkembang,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menyerahkan sertipikat secara simbolis, didampingi Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Embun Sari, serta pejabat terkait, termasuk Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah, Lampri.
Program Konsolidasi Tanah ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberdayakan masyarakat, mempercepat pembangunan, dan memperkuat perekonomian daerah.
Dengan sertipikat resmi dan infrastruktur yang membaik, warga kini punya harapan baru untuk masa depan yang lebih baik.