TrandSatu | Palembang tengah bersiap menghadapi Pilkada 2024 dengan berbagai pasangan calon yang mulai mendeklarasikan diri. Prima Salam, bakal calon Wakil Wali Kota Palembang, menyatakan bahwa ia dan Ratu Dewa, bakal calon Wali Kota, akan segera mengadakan deklarasi resmi. “Bismillah, kita segera menyusul (deklarasi),” kata Prima Salam dengan penuh semangat pada Sabtu (27/7).
Deklarasi ini menjadi langkah strategis bagi Prima Salam dan Ratu Dewa dalam memperkuat posisi mereka di tengah persaingan Pilkada. Pasangan Yudha Pratomo Mahyudin (YPM) dan Baharuddin telah lebih dulu mendeklarasikan diri di bawah Jembatan Ampera, Palembang. Pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat dan PKS ini menunjukkan keseriusan mereka dalam memenangkan Pilkada yang akan datang.
Tantangan dan Strategi Koalisi
Prima Salam, yang juga merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Palembang, masih merahasiakan waktu dan tempat deklarasi mereka. Meskipun demikian, langkah ini menunjukkan bahwa mereka siap untuk bersaing dengan pasangan Yudha-Bahar yang sudah lebih dulu mendapatkan perhatian publik.
Menurut pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr. M Husni Tamrin, pasangan Yudha-Bahar memiliki modal politik yang kuat, berkat dukungan dari dua partai besar, Demokrat dan PKS. “Pasangan ini jelas perlu diperhitungkan karena memiliki modal yang cukup,” ujar Husni.
Sementara itu, Ratu Dewa dan Prima Salam baru mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra yang memiliki 8 kursi di DPRD Palembang. Mereka perlu membentuk koalisi dengan partai lain untuk mencukupi syarat minimal 10 kursi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan ini, namun juga membuka peluang untuk membangun koalisi yang solid.
Fitrianti Agustinda dan Arie Wijaya: Potensi Pasangan Baru
Di sisi lain, mantan Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, juga sedang mempersiapkan diri untuk maju dalam Pilkada. Fitrianti, yang kini memimpin DPC Partai NasDem Palembang, dikabarkan akan berpasangan dengan Ketua DPC Partai Hanura, Arie Wijaya. NasDem memiliki 9 kursi di DPRD, tetapi masih membutuhkan tambahan 1 kursi untuk memenuhi syarat minimal. Sayangnya, Hanura tidak memiliki kursi di DPRD, sehingga koalisi ini masih harus mencari dukungan tambahan.
Peta Politik yang Dinamis
Partai besar lainnya seperti Golkar dengan 8 kursi, PDIP (5 kursi), PAN (5 kursi), dan PKB (4 kursi) masih belum menentukan sikap resmi. Mereka masih mempertimbangkan apakah akan mengusung kader sendiri atau mendukung kandidat yang ada. Peta politik yang dinamis ini menambah kompleksitas dalam Pilkada Palembang, di mana setiap partai berusaha mencari strategi terbaik untuk memenangkan pemilihan.