Trandsatu | Sebanyak 139 siswa dari kelas 5 dan 6 SDN Cilegon 01 mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon pada Rabu (9/10) dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman nilai-nilai Pancasila dan membentuk karakter sosial yang kuat pada generasi muda.
Selama kunjungan, para siswa berkesempatan mengikuti berbagai aktivitas edukatif yang mengintegrasikan teori dengan praktik kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka turut serta dalam pengajian bersama warga binaan serta menyaksikan langsung Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), yang memberikan keterampilan hidup bagi para penghuni lapas.
Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini penting untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila secara langsung.
“Anak-anak perlu melihat bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan nyata, bukan hanya diajarkan di kelas. Program-program seperti ini menunjukkan penerapan nilai gotong royong, persatuan, dan kemanusiaan,” ungkapnya.
Salah satu momen yang menyita perhatian para siswa adalah pengajian rutin yang diikuti bersama warga binaan.
Dalam suasana yang penuh khidmat, para siswa diajak untuk merenungkan pentingnya pengembangan spiritual serta pemahaman akan kesetaraan dan keadilan sosial, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Selain itu, siswa juga diperkenalkan dengan Program SAE yang menawarkan pelatihan keterampilan seperti pertanian, kerajinan tangan, dan teknologi sederhana.
Program ini bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan yang berguna untuk kehidupan mereka setelah keluar dari lapas. Para siswa pun terkesan dengan semangat warga binaan dalam belajar dan berusaha memperbaiki diri.
Kepala SDN Cilegon 01, Suheti, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum yang bertujuan memberi pengalaman langsung kepada siswa.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari pengalaman nyata. Kegiatan seperti ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana masyarakat saling mendukung dan bagaimana setiap individu berusaha untuk memperbaiki diri,” katanya.
Kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam bagi para siswa. Selain mendapat pengetahuan tentang kehidupan di lapas, mereka juga mendapatkan pelajaran berharga tentang nilai spiritual dan keterampilan hidup yang diharapkan dapat membentuk karakter mereka di masa depan.