TrandSatu | Sejak diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Desember lalu, Sertifikat Tanah Elektronik terus menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Di bawah kepemimpinan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), jumlah sertipikat ini telah mencapai angka 891.939—melonjak hingga 36 kali lipat dibandingkan dengan jumlah awal yang diproduksi Kementerian ATR/BPN sejak Februari 2024.
Pada Selasa (10/09/2024) di Surabaya, Menteri AHY menjelaskan bahwa lonjakan jumlah Sertipikat Tanah Elektronik ini tidak lepas dari peningkatan jumlah Kantor Pertanahan yang kini mampu melayani sertifikasi elektronik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat saya baru bergabung, hanya ada sekitar 10 Kantor Pertanahan yang bisa melayani elektronik, kini jumlahnya sudah mencapai 450-an. Ini adalah kemajuan yang sangat pesat,” ujar Menteri AHY.
Menurutnya, Sertipikat Tanah Elektronik membawa manfaat besar bagi masyarakat, termasuk mengurangi ruang bagi praktik mafia tanah.
Dengan data pertanahan yang sudah terdigitalisasi, sertipikat tanah tidak dapat dimanipulasi atau diduplikasi. Menteri AHY menekankan pentingnya sistem keamanan untuk melindungi data digital ini dari potensi serangan siber.
“Saya telah menekankan kepada Pusdatin untuk memperkuat sistem keamanan guna mencegah kemungkinan serangan siber yang dapat mengganggu keamanan data ATR/BPN,” tambahnya.
Menteri AHY juga berada di Provinsi Jawa Timur untuk menghadiri forum internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga (Unair) pada Rabu (11/09/2024), di mana ia akan membahas tentang pembangunan berkelanjutan di Indonesia.