TrandSatu I Kunjungan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ke tempat pengolahan sampah reduce-reuse-recycle (TPS3R) di Desa Wantilan, Kabupaten Subang, menjadi sorotan berkat inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Pengelolaan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari Tito Karnavian, yang menilai pendekatan ini sebagai solusi efektif untuk mengatasi permasalahan sampah sekaligus memberdayakan masyarakat. “Saya melihat terobosan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dengan melibatkan masyarakat, sehingga tidak ada penumpukan sampah,” ujar Tito. dikutip dari TintaHijau
Kata Tito, Inovasi di TPS3R Desa Wantilan tidak hanya menciptakan lingkungan bersih dan asri, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal. Sampah organik diolah menjadi maggot untuk pakan ternak, sedangkan sampah plastik didaur ulang menjadi produk UMKM. Selain itu, Desa Wantilan juga mengembangkan usaha lain seperti pengelolaan tanaman jagung, peternakan ayam, dan kambing, yang semakin menambah potensi ekonomi masyarakat.
Tito menambahkan, keberhasilan Desa Wantilan dapat dijadikan percontohan nasional dalam pengelolaan sampah, terutama dalam meningkatkan pendapatan BUMDes dan menciptakan lapangan kerja. Hal ini diharapkan dapat mencegah urbanisasi dengan memberikan kesempatan bagi warga untuk tetap tinggal dan bekerja di desa mereka.
“Dengan model pengelolaan seperti ini, Desa Wantilan menunjukkan bahwa inovasi lokal dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menciptakan desa mandiri dan berdaya saing, “tandasnya
(*/red)