TrandSatu | Warga masyarakat Desa Singa Jaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti pengajian rutin yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Singa Jaya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan warga sekaligus mempererat tali silaturahmi di antara masyarakat.
“Pengajian rutin ini menjadi agenda penting dalam membangun kehidupan sosial yang religius di Desa Singa Jaya, serta mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat,” kata Kepala Desa Singa Jaya, Chozin Kurnia, saat diwawancarai oleh awak media pada Sabtu, (11/01/2025).
Acara ini juga dihadiri oleh KH. Ahmad Maulana yang memberikan tausiyah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asep Burhanudin, serta berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama, ketua RT dan RW, kader posyandu, kader PKK, dan majelis taklim dari seluruh wilayah Desa Singa Jaya,
“Semua pihak berbaur dalam kegiatan ini, menunjukkan semangat kebersamaan yang luar biasa,” ungkapnya
Pengajian ini biasanya diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, diikuti tausiyah yang membahas berbagai tema keislaman, seperti akhlak, ibadah, dan kehidupan sosial.
harapan Chozin “Pengajian rutin ini menjadi salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan desa yang religius, harmonis, dan solid dalam membangun masyarakat yang lebih baik,” Tutupnya
Sementara itu, Sekretaris Desa Singa Jaya, Dedy Kusnadi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi dan kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Singa Jaya.
“Jadi, kita rutin mengadakan pengajian di desa setiap akhir tahun maupun tahun baru,” katanya.
Dedy juga menjelaskan tujuan utama dari pengajian ini adalah untuk mempererat silaturahmi antara masyarakat, lembaga, dan pemerintah desa.
“Supaya tidak ada batasan antara warga masyarakat dengan lembaga dan pemerintah desa. Pada dasarnya kita menjalin silaturahmi dengan masyarakat,” jelasnya.
Ia juga mendorong warga untuk lebih proaktif dalam pembangunan dan gotong royong agar Desa Singa Jaya dapat maju dan mensejahterakan warganya, terutama dengan adanya dana yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan.
“Tentu harapan kami adalah agar warga masyarakat, pemerintah, dan lembaga lainnya dapat bersinergi. Kita membangun desa itu harus bersama-sama dengan moto Singa Jaya: kuat, kebersamaan, unggul, Agamis dan tentram ,” Pungkasnya
(Raju /red)